SOLOK – Alek Kawua, tradisi adat yang kaya akan nilai budaya, berlangsung meriah di Nagari Garabak Data, Kecamatan Tigo Lurah, Kabupaten Sulok, Sumatera Barat, Senin, 12 Agustus 2024, di Medan Nan Bapaneh.
Hadir dalam acara tersebut adalah Kepala Dinas Kesehatan mewakili Bupati Solok, Ketua TP-PKK Kabupaten Solok, Hj. Emiko Epyardi Asda, serta tokoh masyarakat setempat. Alek Kawua menjadi ajang silaturahmi antara pemerintah daerah dan masyarakat, sekaligus momentum untuk mempererat persaudaraan dan melestarikan adat istiadat di Kabupaten Solok.
Baca juga:
Tapian Kato: Asal Usul Kata Minangkabau
|
Dalam sambutannya, Walinagari Garabak Data, Pardinal, S.Pd.I, mengucapkan selamat datang kepada Bupati dan Ketua TP-PKK yang hadir di salah satu nagari terisolir di Kabupaten Solok.
“Nagari Garabak Data adalah nagari paling ujung dan terisolir di Kabupaten Solok. Kami berharap dengan kehadiran Bapak dan Ibu, akses jalan menuju Nagari Garabak Data bisa segera dibenahi agar kami tidak lagi terisolir, ” ucap Pardinal.
Ketua TP-PKK Kabupaten Solok, Hj. Emiko Epyardi Asda, menyampaikan apresiasinya atas pelaksanaan acara Alek Kawua di Nagari Garabak Data. Ia menekankan pentingnya melestarikan budaya ini, yang telah menjadi simbol keselamatan dan kesejahteraan masyarakat.
"Budaya Alek Kawua harus kita jaga dan lestarikan, karena ini bagian dari jati diri masyarakat Minangkabau. Di beberapa daerah, kegiatan seperti ini sudah jarang dilaksanakan, " kata Emiko.
Ia juga mengajak seluruh masyarakat, termasuk niniak mamak, alim ulama, bundo kanduang, dan tokoh pemuda untuk mempertahankan adat Minangkabau sesuai dengan filosofi “Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah”. Emiko menekankan pentingnya peran para orang tua untuk mendidik generasi muda dengan kecerdasan intelektual, emosional, dan spiritual sebagai fondasi karakter Minangkabau sejati.
Kepala Dinas Kesehatan, mewakili Bupati Solok, turut mengapresiasi kegiatan ini sebagai bentuk pelestarian budaya yang sejalan dengan misi Bupati Solok untuk menjaga adat dan tradisi Minangkabau di tengah perkembangan zaman.
“Alek Kawua adalah tradisi yang harus terus dilestarikan agar generasi mendatang tetap memiliki jati diri dan cinta terhadap budaya Minangkabau, ” ujarnya.
Selain acara adat, kegiatan tersebut juga diisi dengan penyerahan bantuan sosial dari Pemkab Solok berupa nutrisi untuk anak-anak dari keluarga kurang mampu, selimut untuk lansia, serta makanan tambahan (PMT) untuk balita yang berisiko stunting di Nagari Garabak Data. Penyerahan bantuan ini menjadi simbol perhatian pemerintah terhadap kesejahteraan masyarakat, terutama bagi kelompok rentan.
Alek Kawua di Nagari Garabak Data menjadi bukti nyata komitmen masyarakat dan pemerintah dalam menjaga nilai-nilai budaya Minangkabau sekaligus mempererat silaturahmi di antara seluruh lapisan masyarakat.