CUPAK - Peserta KKN Universitas Andalas (UNAND) Padang, Sumatera Barat, melakukan sosialisasi dan praktik pemanfaatan limbah dalam lingkup pertanian dan peternakan terhadap kelompok tani dan ternak yang ada di Jorong Panyalai, Nagari Cupak, Kecamatan Gunung Talang, Kabupaten Solok, bertempat di Kantor Pemuda Jorong Panyalai, Rabu, 10 Agustus 2022.
Sosialisasi tersebut bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan kesadaran masyarakat Nagari Cupak, khususnya kelompok tani dan peternak, untuk dapat memanfaatkan limbah organik yang dihasilkan dari proses pertanian dan peternakan oleh masyarakat.
Sosialisasi yang dilaksanakan oleh mahasiswa KKN UNAND di Nagari Cupak diikuti oleh 2 kelompok tani dan 1 kelompok ternak, diantaranya Kelompok Tani Pincuran Samiek, Kelompok Tani Saiyo Sakato, dan Kelompok Ternak Blasteran, serta dikuti oleh kader PKK Jorong Panyalai Nagari Cupak .
Pemaparan materi sosialisasi dilakukan oleh delapan orang mahasiswa UNAND dari berbagai jurusan dengan materi sosialisasi yang berbeda, namun saling berkaitan. Sosialisasi ini juga merupakan aktualisasi dari program kerja pribadi ke-8 mahasiswa KKN UNAND di Nagari Cupak tersebut.
Kegiatan sosialisasi diawali dengan pemberian materi tentang pengelolaan sampah di masyarakat oleh Pebri Adrianto, mahasiswa jurusan Agribisnis Universitas Andalas. Dalam materi tersebut Febri menjelaskan bahwasannya penting bagi masyarakat untuk melakukan pengolahan limbah dengan inovasi baru,
“ Jumlah sampah di Indonesia terutama sampah organik mengalami kenaikan yang signifikan setiap tahun, oleh karena itu dibutuhkan inovasi baru yang lebih kreatif dalam pengelolaan limbah organik selain 3R ( Reduce, Reuse, dan Recycle).” ungkapnya.
Pebri juga menambahkan bahwasannya terdapat cara yang lebih jitu dalam pengolahan limbah, salah satunya dengan memanfaatkan magot atau larva BSF.
Menyambung penjelasan yanng telah disampaikan oleh Pebri, Dyan Nur Fadhilah, mahasiswa jurusan Biologi UNAND memaparkan materi pengenalan magot lalat BSF sebagai salah satu alternatif pengolahan sampah organik di masyarakat.
Dalam penjelasannya, Dyan mengungkapkan bahwasanya magot lalat BSF memiliki berbagai manfaat,
“Maggot memiliki beberapa keuntungan diantaranya pengolahan sampah , untuk pakan ternak dan juga bisa dijadikan untuk bahan pembutan pupuk kompos “, ungkap Dyan dalam sosialisasi.
Meneruskan penjelasan Dyan, dalam pemaparan materi selanjutnya, salah satu anggota peserta KKN Nagari Cupak Jurusan Biologi bernama Nadira Nurul Fathiyah memberikan tips agar maggot dapat berkembang biak secara maksimal sehingga produksi maggot dapat meningkat.
Menurut Nadira, agar maggot dapat berkembang biak dengan baik diperlukan wadah yang sesuai dan kondisi optimum berupa suhu di kisaran 30-36º C dengan makanan yang dibuat dari sampah organik seperti buah-buahan yang dihaluskan.
Sosialisasi tersebut diakhiri dengan pemaparan materi oleh Yelly Fitri mengenai tata cara pengolahan maggot kering untuk pakan ternak dan dilanjutkan dengan demonstrasi oleh 4 orang mahasiswa lainya, diantaranya demonstrasi Pembuatan Mol dari Limbah Tomat oleh Muhammad Fadil Firdaus (Jurusan Peternakan), demonstrasi Pembuatan Pupuk Kompos dari Limbah Sayuran dengan Menggunakan Mol oleh Fauzia Putri El Zahra (Jurusan Ilmu Tanah), dan demonstrasi dalam Pembuatan Biopori oleh Aini Latifah Hendri dan Taskia Devira (Jurusan Penyuluhan Pertanian dan Teknik Pertanian dan Biosistem)
Adapun respon dari kelompok tani dan ternak yang diwakilkan Yusmardi, yang merupakan ketua kelompok tani pincuran Samiek.
“ Saya sangat mengapresiasi dan berterima kasih kepada mahasiswa KKN UNAND atas informasi yang disampiakan karena masih banyak anggota kelompok tani yang belum mengetahui cara efektif dalam pengelohan limbah baik itu bidang pertanian , aupun peternakan, “ tuturnya.
Kemudian acara sosialisasi dan praktik pemanfaatan limbah dalam lingkup pertanian dan peternakan terhadap kelompok tani diahkhiri dengan foto bersama antara kelompok tani dan ternakk dengan mahasiswa KKN UNAND. (*)